Tuesday, September 18, 2007

Ke Singapore via Pulau Batam

Sudah bukan rahasia umum lagi kalau sekarang banyak orang ramai – ramai liburan ke Singapore via Batam, ini disebabkan bagi pemegang passport Jakarta seperti saya hanya dikenakan Pajak Fiskal laut sebesar 500rb atau setengahnya bila dibandingkan dengan berpergian melalui jalur udara.

Date: Thu 16 Aug 2007 TIME: 5 AM
Jam 5 pagi saya sudah duduk manis di dalam Damri jurusan Ps.Minggu – Bandara Soekarno-Hatta. Hari masih shubuh dan pagi itu cuaca sepertinya sangat cerah dan cocok sekali untuk berpergian dengan menggunakan pesawat udara (lagak loe di...).
Sesampai di Bandara saya harus mencairkan tiket dan sign sales draft kartu kredit yg saya gunakan pada saat membeli ticket secara online dulu.
Sesudah tiket di issued langsung check-in di Terminal 1-C, ya terminal yg skrg di dominasi oleh warna kuning a.k.a Adam Air dan Air Fast. Nyaris 20 buah konter yang ada milik Adam Air, 2 konter milik Air Fast, 10 konter milik Mandala dan 2 konter terakhir milik Garuda Citilink. No big deal lah, asal bisa check-in dan terbang.
Selesai Check-in karena masih terlalu pagi niat nya sih pengen nongkrong di Executive Lounge Bandara mumpung saya punya fasilitas kartu emas dari salah satu bank asing penerbit kartu kredit, muter2 liat kiri kanan ternyata oh ternyata hanya di Terminal 1C yang tidak ada fasilitas Airport Executive Lounge, doh mana belum sarapan bisa-bisa kelaparan, terpaksa saya keluar dari teminal mencari makanan, untungnya di depan ada Restoran cepat saji KFC, lega…. Sarapan KFC, agak aneh yah pagi2 makanya KFC tp gpp lah yang penting perut ada isinya hehehe.
Tepat pukul 7.15 wib semua penumpang Garuda Citilink boarding dan pesawat Boeing 737 type 300 siap2 tancap gas menuju pulau batam.



Perjalanan ke Pulau Batam ditempuh selama kurang lebih 1jam 25 menit, namun cuaca cerah di Jakarta belum tentu perjalanan udara akan baik – baik saja, sepanjang perjalanan kumpulan cumulus dan nimbus dengan sombongnya menampakkan wujutnya, pesawat sempat terguncang hebat berkali-kali, semua penumpang terlihat diam dan stress hal ini membuat pesawat tiba di Batam telat sekitar 10 menit. Ya gapapa lah mo telat 10 menit 1 jam gak masalah asal landing dengan selamat.



Tepat pukul 8.45 wib pesawat landing dengan selamat di bandara Hang Nadim Batam, bandara ini cukup bagus dan sangat terawat (apa karena di kelola sama swasta kali yah bukan angkasapura) ada 4 belalai gajah dan merupakan bandara dengan Runway terpanjang di Indonesia sepanjang 4 KM (di Soeta hanya 3.6 KM penting yaahh….? ). Wkekekeke
Sampai di batam ternyata pulau yg mempunyai predikat sebagai kawasan berikat dan yang terkenal dengan pelabuhan bebasnya lagi di dera hujan badai ( yay… bahasanya)
H2C alias harap – harap cemas jg neh soalnya kan mau melanjutkan perjalanan naik Ferry. Untuk mempercepat keluar dari bandara sengaja saya tidak memasukkan bagasi ke kabin barang tp cukup di tenteng aja masuk cabin penumpang jadi begitu turun langsung keluar. Sampai di luar sudah berderet agent tiket Ferry ke Singapore semua harga tiket nya sama USD12 atau bisa juga di bayar pakai rupiah seharga 70.000 untuk satu kali jalan.
Money changer jg banyak tersedia di bandara dengan kurs yang tidak beda jauh dari pada di luar bandara. (tips bagi yg pengen nukar uang hindari money changer bandara Soekarno Hatta karena kurs yang di patok klo ga kelewat mahal untuk jual dan kelewat murah untuk beli).
Selesai beli tiket dan tuker uang saya mencari taxi menuju Batam center harga taxi yang di patok ke batam center sekitar 70rb, tp karena kemarin taxi lg sepi penumpang saya tawar 55rb mau juga hhehehehehe perjalanan dari Bandara ke pelabuhan di tempuh selama 10 – 15 menit.

Batam Center dari atas Ferry
Batam center adalah sebuah daerah terpadu di pulau batam yang mana di sana ada gedung perkantoran, kantor walikota, Mesjid Raya, Mal Batam center yang tepat di belakangnya ada pelabuhan Ferry Int’l yang menghubungkan Pulau Batam dan HabourFront Singapore.
Sesampai di pelabuhan batam center kita mesti melaporkan tiket kita ke konter pelayanan ferry yang kita beli, saat itu saya membeli Batam Fast, karena yang paling dekat waktu berangkatnya. Tidak perlu kuatir karena penyebrangan ini dilayani oleh 2 perusahaan pelayaran Batam Fast dan Penguin jadwal keberangkatannya hanya terpaut 30menit.



Selesai melapor ke konter ferry kita di kasih kertas keberangkatan dan kedatangan yang akan di sobek pada saat kita masuk singapore dan keluar dari singapore. Selanjut nya bagi pemegang passport Jakarta di wajibkan untuk membayar fiskal sejumlah 500rb di konter depan, sedangkan untuk pemegang passport Sumatra ( Aceh, Medan, Riau, Batam, Padang, Palembang) tidak di kenakan pajak fiskal (ohh enaknya).
Selesai membayar fiskal kita bisa langsung naik ke lantai dua buat scan x-ray barang2 yang kita bawa kemudian melewati imigrasi untuk cap passport kemudian turun lagi menuju ruang tunggu. Sangat simple, apabila kapal sudah tersedia kita tinggal masuk ke kapal dan selamat jalan Bon Voyage....

Perjalanan dari pelabuhan Batam Center menuju HabourFront City Singapore di tempuh selama 1jam. oh iya ada perbedaan waktu antara indonesia ama singapore, waktu di singapore lebih cepet 1 jam, jadi klo berangkat jam 10 nyampenya jam 12. dalam perjalanan ferry menempuh jalan memutar ke arah belakang dari Sentosa Island sebuah kawasan Resort mewah yang dipenuhi oleh apartement2 milik orang indonesia dan pasir lautnya pun milik indonesia (dohhh katanya indonesia negara miskin).


HabourFront Ferry Terminal
Sesampai di habourfront suasana luar negeri langsung melekat (ya eyaaa lahh secara elo di singapore), dimulai dari lautnya yang bersih sekali, pelabuhannya yang bersih dan sangat terawat sampai antrian menuju terminal kedatangan juga tertib dan sangat teratur.
Pada saat mengantri bersikaplah yang wajar jangan membuat hal yang aneh2, bila anda pemegang passport indonesia atau passport negara lain mengantrilah di jalur All Passport sedangkan warga singapore punya jalur tersediri.
Mengantrilah secara tertib tidak boleh berisik atau foto2, makan, minum, merokok jg di larang di ruang imigrasi(lo kira di rumah wkkekeke) dan jangan bersikap norak karena dari yang saya perhatikan banyak warga indonesia yang bertampang “TKW” terjaring dan masuk ke sebuah ruangan dan di interview lebih detil (buat kaum penganut paham narsismes simpen dulu deh hp kamera kalian). Apabila di tanyakan ada keperluan apa jawablah ingin berlibur dan shopping maka passpport anda akan dengan cepat di approve( matre na kentara bgt giliran mo belanja aja langsung bole hehehe).
Oh iya mulai dari ruangan imigrasi kita harus membiasakan diri berbahasa inggris karena walaupun kita ketemu dengan muka-muka melayu yang memakai jilbab mereka tetap menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar dan mulai lah untuk terbiasa dengan uang coin atau shilling atau cent alias sen, karena walau Cuma 5 sen (150rupiah) itu cukup berharga buat naik bis atau naik MRT.
Keluar dari imigrasi Singapore kita langsung terhubung ke pusat perbelanjaan harbourfront Centre sebuah mal mewah yang sophisticated (*halah* apaan sih) tepat di sebelahnya juga ada Vivo city, mall mewah mirip Plaza EX ato Senayan city, eh klo laper di sini ada Bread Talk juga lhoo ( dohh mank lo gak tau yah bret tok kan memang dari singapore capee dee....).


Harbourfront Center


Vivo City

Dari daerah harbour front center kalo mau kemana2 banyak bis atau taxi di depannya, tapi kalau mau ke downtown kita bisa naik sMRT (subway alias kereta bawah tanah) yang terletak di dalam Harbour front center lantai dasar, kalau mau ke sentosa jg bisa naik monorail di Harbourfront center.
Siapkan uang receh atau uang kecil untuk membeli atau recharge kartu EZ-Link anda di Vending Machine, cara kerjanya tekan tujuan anda (touch screen) lalu akan keluar jumlah harga yang harus dibayarkan, masukkan uang anda boleh kertas atau coin, dan tidak lama kartu akan keluar beserta uang kembaliannya bila ada.
Kemudian mengantrilah masuk ke platform yang anda tuju kemudian Tap (tempel) kan kartu anda sampai pintu terbuka otomatis kemudian melangkah ke dalam perhatikan berapa menit / detik kereta akan muncul, mengantri lah di kiri atau kanan pintu karena pintu bagian tengah di gunakan untuk penumpang turun, masuk kereta dengan hati-hati jangan berebutan seperti naik KRL, kalau MRT lagi penuh tunggulah MRT selanjutnya tiap 2-5menit ada MRT yang lewat. Untuk menuju daerah tujuan anda harus memperhatikan peta jalur MRT dan dimana mesti tukar ke MRT lainnya. Tiap jalur di bedakan dalam warna yg berbeda dan nama singkatan arah nya dan pasti saja nama stasiun MRT itu sendiri, mis: city hall, bugis, lavender dll.
satu lagi klo pake EZ-Link kartu bisa di bawa pulang, klo pake kartu sekali jalan bole siyy di bawa plg tp klo ga mau bisa jg, klo di balikin kita bisa redeem SGD 1. lumayan.


Suasana di dalam MRT


Marina Bay Singapore

Demikianlah trip report saya berpetualangan ke Singapore melalui Batam.
Sekarang coba kita urutin berapa banyak biaya yang mesti di keluarkan.

Estimasi Biaya:
Garuda Citilink Jakarta – Batam : Rp. 415.000
Airport Tax : Rp. 30.000
Taxi HangNadim – Btm Ceter : Rp. 55.000

Ferry Batam – Singapore : Rp. 70.000 / SGD 12
Tax : RP. 19.000 / SGD 3
Fiskal : Rp. 500.000

Total : Rp. 1.089.000

Untuk penginapan tidak saya masukkan karena di Singapore banyak temen-temen pas kuliah yang bisa dijadikan tempat nebeng gratis huehuehuehe…

Bersambung…