Monday, October 01, 2007

Ke Malaysia dan Thailand via Singapore

Ibarat kata pepatah sekali dayung dua tiga pulau terlewati, demikian jg hal yg saya lakukan, begitu keluar dari Indonesia dua tiga Negara di kunjungi hehehehe ( ya iyalah secara kita dipalakin mulu ama pajak fiscal jadi kesempatan buat berkunjung ke Negara2 lain mesti bener2 di manfaatkan).

Ya Singapore apabila kita sudah menjejakan kaki di Negara kecil ini artinya kita sudah bisa berpergian ke hampir 60% daratan yang ada di dunia ini, ya karena dari pulau di semenajung peninsular ini sudah terhubung dengan jembatan atau rel kereta api yg katanya bila di urut2 dan disambung-sambung bisa sampai ke Rusia bahkan Prancis. Sayangnya ga ada rute Singapore-Paris yang menggunakan kereta api hehehe(Jakarta-Bandung aja pegel apalagi ke Paris, capee deeh).

So menyambung cerita di blog gw sebelumnya, skrg gw udah di Singapore, dan berencana ingin ke Malaysia. Caranya sangat simple.
Ada 2 alternatif kendaraan yang bisa di gunakan untuk menuju Malaysia selain dengan Pesawat yaitu menggunakan Bus atau Kereta Api.

Kali ini saya mencoba menggunakan Bis malam dengan Rute Singapore-Kuala Lumpur-Pulau Pinang (atau Penang)
Saya menggunakan Bus Hasry yg berangkat dari singapore jam SGT 10 PM dengan harga tiket SGD52 cukup mahal memang, tapi sebanding dengan bis nya yg super executive. Tiket dapat dibeli di golden mile complex di dekat kampong glam atau naik MRT turun di st.Lavender. Oh ya kita jgn pernah berharap bisa naik bis ekonomi yg tidak pakai ac atau tempat duduk dgn formasi 2–3 karena orang di Singapore atau Malaysia tidak akan pernah mau naik bis yg tidak pakai ac atau tidak nyaman (sok bgt sehh..)
Tapi believe or not saya membuktikannya kalau ternyata bis yg saya pilih memang super premium executive. Ada tv layar LCD di setiap bangku, kursi yang bisa di rebahkan menjadi tempat tidur dengan tambol-tombol otomatis untuk mengatur posisi kursi dan sandaran kaki, sekilas kursinya mirip sekali dengan kursi di First Class Singapore Airline, cocok sekali untuk perjalanan malam hari.

Bis ke Penang
Tepat jam 10 bis pun berangkat dari Golden Mile Complex menuju border melalui jalan tol. Kurang lebih 30menit kita sampai di woodland check poin atau border. Di sini kita diharuskan turun dari bis dan menyerahkan passort untuk di cap, sekali lagi mengantrilah di jalur All Passport agak sedikit berbeda dari sebelumnya di sini semua proses berjalan begitu cepat. (apakarena kita keluar dari Singapore kali yah). Setelah passport selesai di cap bis sudah menunggu sesuai pada tempat keluar. Jangan takut kehilangan bis karena ada monitor LCD yang menginformasikan bis yg kita tumpangi ada di jalur sebelah mana. Selesai naik penumpang bis kembali jalan, jangan simpan passport anda karena bis hanya berjalan kira-kira 500meter melewati jembatan pemisah antara Singapore dan Malaysia, tepat di ujung jembatan imigrasi Malaysia sudah menanti kedatangan kita untuk lagi-lagi cap passport, kali ini semua konter adalah sama namun kita di wajibkan untuk menurunkan barang-barang bawaan untuk di cek oleh pihak imigrasi. Selesai cap passport dan pemeriksaan barang naik lagi ke bis dan selamat jalan.
Perjalanan menuju Kuala Lumpur sangat mulus karena melewati jalan toll yang amat sangat bagus dan terawat. Kira-kira pukul 3 dini hari saya terbangun karena kondektur bus berteriak-teriak KL..KL…KL….. oww sudah sampai KL ternyata tapi saya santai aja karena kota ini saya skip dulu demi menuju Penang terlebih dahulu.


Jembatan Penang
Date: Aug 17, 2007
Tepat pukul 7 pagi bis sudah memasuki wilayah Penang, terlihat kemacetan yang teramat sangat di gerbang masuk Jembatan Penang. Ini merupakan jembatan terpanjang di asia tenggara panjangnya + 14 KM yang mana dari ujung jembatan pulau pinang terlihat samara-samar di karenakan polusi dari kemacetan lalu-lintas yg melintas di jembatan ini. Butuh waktu satu jam untuk melewati jembatan ini dan sampai di pulau yang terkenal dengan Mega Industrial Zone-nya. Ya di pulau ini banyak sekali para TKI dari berbagai Negara yang bekerja sebagai buruh di pabrik-pabrik skala internasional. Pulau ini mempunyai beberapa daya tarik yang membuat banyak pendatang mengunjungi pulau ini, kebanyakan dari mereka berasal dari Aceh dan Medan, ya karena dari dua daerah ini pulau Pinang dapat ditempuh + 3 Jam perjalanan dengan ferry atau hanya + 30 Menit dengan Pesawat cukup dekat. Penang seakan menjadi magnet bagi masyarakat di dua kota tersebut karena selain barang-barang kwalitas No.1 yang murah-murah Penang juga memiliki banyak Rumah Sakit skala international yang sangat terjangkau. Katakanlah Lam Wah Ee Hospital, RS Swasta ini memberikan gratis konsultasi kepada semua pasien dari luar negeri, walau gratis tapi tetap mengedepankan service yang sangat baik, semoga hal ini bisa dicontoh juga oleh Rumah Sakit yang ada di tanah air yang mana banyak sekali pasien yang tidak tertolong nyawanya hanya karena masalah biaya.
Selain Rumah Sakit juga ada Komtar sebuah kawasan perbelanjaan di tengah pusat kota Penang atau yang lebih dikenal dengan George Town.
Bagi anda yg suka mencoba segala jenis makanan enak, penang adalah surganya, dimana-mana di semua sudut kota penang ada saja foodcourt atau stall yang menjajakan aneka makanan dari makanan Melayu, Nasi Lemak, Laksa Makanan Cina, char kwetiau atau kwetiau goreng yg dimasak dengan kerang. Makanan India, roti prata, aneka kari, nasi kandar, nasi briyani. Makanan Thailand Sup Tom Yang. Hingga Masakan Padang pun ada di sini. Bagi anda yang rindu akan makanan aceh di daerah Penang Road ada satu restoran aceh yg cukup terkenal, Darussalam begitu namanya menyediakan segala macam masakan aceh, Martabak Aceh dan pastinya Mie Aceh yang sangat terkenal.
Di Pulau Pinang saya tinggal di sebuah apartement yg berlantai 42 “Mewah Court” cukup murah hanya RM 30 / malam.

Kota Penang dari Apartemen lantai 16
Date: Aug 18, 2007
Jam 6 pagi hari masih gelap tapi saya, mama dan bbrp org saudara sudah sibuk mandi dan bersiap-siap jalan, Ya pagi ini kami ingin melanjutkan perjalanan ke Songkla atau Hatyai, Thailand. Perjalanan ke hatyai akan di tempuh selama 4 jam perjalanan darat.
Perjalanan ke hatyai melewati negara bagian Kedah, sepanjang perjalanan kita melewati jalan toll yang lagi sangat mulus terawat, sehingga perjalanan sangat menyenangkan. Setelah satu jam kita memutuskan untuk sarapan di satu daerah bernama “Gurun” walau namanya gurun tapi daerahnya cukup rindang dan hijau.
Selesai sarapan pagi kita pun kembali melanjutkan perjalanan yg kira-kira akan menempuh waktu 2 jam ke depan.

Rute perjalanan kami adalah:
Penang > Butterworth > Sungai Patani > Alor Star > Bukit Kayu Hitam > HatYai.

Gerbang Negara Thailand
Bukit kayu hitam adalah kawasan perbatasan, untuk menuju Thailand kita diharuskan menunjukkan passport untuk di cap.
Pada imigrasi Malaysia para penumpang cukup mengumpulkan passport saja, kemudian passport di cap tanpa perlu turun dari mobil atau interview.
Selesai cap passport mobil dapat langsung melaju ke imigrasi Thailand yang jaraknya hanya 500meter dari perbatasan. di sini selain mobil mesti di parkir, para pendatang di haruskan turun dan mengantri di loket imigrasi, sialnya tanggal 17 Aug kemarin bertepatan dengan hari sembayang umat Budha yang mengakibatkan banyak sekali pengunjung dari malaysia yang ingin sembahyang ke Thailand.
Butuh waktu 1,5 jam untuk menyelesaikan urusan imigrasi ini.
Selesai cap passport Kota Hatyai tinggal 30menit perjalanan lagi. Begitu memasuki Thailand suasana langsung sama percis seperti di indonesia, jorok, sembrawut, crowed, macet, dan tak ada jalan Toll. Ya udah lah gpp suasana ini udah makanan sehari-hari saya warga Jakarta coret.

Kota Hatyai dari ketinggian
Tujuan pertama kita di Thailand adalah kuil Budha duduk dan Budha berdiri, sebenarnya bukan itu seh tujuan kita ke sini, melainkan ingin numpang makan siang di kuil budha yang rindang dan sejuk.
Sebelumnya saya ingin menginfokan bahwa Hatyai ini merupakan Provinsi Thailand selatan yang mayoritas penduduknya beragama Islam, banyak penduduk lokal yang mengenakan jilbab. Kondisi keamanan di daerah ini diberitakan tidak terlalu kondusif karena lagi ada konflik agama, namun pada saat saya mengunjungi kota ini semua terlaihat baik-baik saja.

Suasana Pasar di Hatyai, Tuk-tuk angkot khas daerah setempat
Agenda selanjutnya adalah shopping, ini adalah kegemaran ibu-ibu rombongan kami, sedang saya hanya duduk menunggu mereka belanja di salah satu restauran muslim.
Banyak pasar di Hatyai ini yang menjajakan pernak-pernik atau perhiasan atau souvenir yang unik dan murah-murah.
Selesai belanja hari sudah sore (what.... belanja jam 1 baru kelar jam 5 capee dee...)
Wait sebelum pulang kami menyempatkan diri untuk menikmati Soup Asam Thailand atau yg lebih dikenal dengan nama Tom Yam, mmmhh... nikmatnya Tom Yam campur ada cumi, udang, kerang, jamur, bawang apalagi yah...? banyaklah.
Selesai makan kita langsung tancap gas (halah indosat bgt seh “ ayo tancap gas”) kembali ke Penang Malaysia.
Perjalanan kembali ke Penang lancar-lancar saja, tiba di Penang jam 9 malam dan jam 11.30 PM, naik bus menuju terminal Puduraya Kuala Lumpur.

Total Pengeluaran:

Bus Singapore – Penang (Hasry) SGD 52 Rp. 313.040
Rental Mobil + Driver RM 75 Rp. 198.500
Apartemen di Penang RM 35 Rp. 92.750
Bus Penang – KL (Konsortium) RM 38 Rp. 100.700

Total : Rp. 676.990


Bersambung…